EXO

EXO

Sabtu, 28 Februari 2015

[Chaptered] Growl - Chapter 1




Cast : EXO members and OC | Genre : friendsip, family, romance | Tittle : Growl | Author : DipBeam | Length : Chaptered



Cahaya bulan menembus dari celah gorden jendela yang baru ditutup. Menerpa wajah lembab seorang gadis yang terlelap. Nafasnya masih tidak teratur, tapi tidak separah tadi. Seseorang yang menutup gorden bersandar di tepi jendela, memperhatikan wajah Jung Han Mi yang damai dalam tidurnya. seolah tak ada kejadian apapun sebelumnya.
Chanyeol masih bergeming, dia menyilangkan kedua tangannya ke depan dada. Tetap bersandar di tepi jendela. Pikirannya pergi entah kemanamungkin ke negeri antah berantah. Mencari obat untuk gadis yang terlelap di hadapannya. Sungguh, Chanyeol tidak sanggup. Melihat bidadarinya kesakitan. Rasa sakit yang bahkan lebih sakit dibanding dengan saat kau tak sengaja mengiris jarimu saat membantu ibumu di dapur.
Han Mi melenguh, meraba selimutnya sebentar dan menariknya hingga sebatas leher. Menyamankan posisi tidurnya, meringkuk ke arah jendela. Suasana lengang, sampai suara isakan kecil masuk ke pendengaran Chanyeol. Dia berjalan meninggalkan jendela, yang menampakkan suasana malam berupa atap-atap rumah penduduk yang seolah digantung dengan tali transparan di dinding hitam berhiaskan gliter warna perak yang memukau. Oh.. dan jangan lupakan bulatan indah yang terlihat lebih besar dari gliter perak yang bertaburan.
Langkah Chanyeol berhenti di sebelah tempat tidur Han Mi, tepat menghadap wajah gadis yang masih terlelap. Namun, air mata masih mengalir dan suara isakan masih terdengar. Chanyeol menghela napas tak tega. Jarinya perlahan menyentuh dan mengusap air mata Han Mi. Berusaha keras agar tidak mengganggu tidurnya.
Chanyeol masih menatap gadis itu dalam diam. Matanya menelusuri setiap inci wajah manis Han Mi. Wangi shampo khas Jung Han Mi tercium dari jarak mereka sekarang. Wangi kesukaannya. Dia semakin mendekatkan wajahnya. Ingin merasakan aroma Han Mi dalam paru-parunya. Untuknya sendiri tanpa melihat orang lain. Han Mi bidadarinya. Miliknya. Park Chanyeol adalah pemilik Jung Han Mi, setidaknya itu pikir Chanyeol.
Dia lupa bagaimana cara bernapas saat pintu kamar tiba-tiba terbuka. Tubuhnya membeku. Di ambang pintu terlihat pria paruhbaya yang sama kagetnya. Tangannya masih menggenggam handle pintu. Pria itu berdeham sekali dan diikuti Chanyeol yang membungkuk kikuk.
A..annyeonghaseyo paman. Saya baru saja selesai mengantar Han Mi. Ta.. tadi dia tertidur di bus. Jadi saya menggendongnya hingga kemari. Maaf atas kelancangan saya paman.” Suaranya serak, menahan gugupnya. Tangannya mulai mengeluarkan keringat dingin melihat wajah Ayah Han Mi yang begitu tegang. Chanyeol merasa ada dalam kandang harimau saat ini.
“Ha? Hahaha,..”
“Hahaaapa? Dia tertawa? Apa telingaku bermasalah?” tangannya meraba kedua daun telinganya. Dia terlihat berkali-kali lipat lebih idiot.
“Hahahaa... jangan terlalu formal seperti itu. Aku senang ada kau disini.” Berjalan menghampiri Chanyeol. Dia berhenti beberapa langkah di depan Chanyeol. Pria itu mengeluarkan senyumnya, mengalihkan pandangannya pada anak gadis sematawayangnya. “Justru, aku senang jika kau ada disini. Aku merasa tenang. Sudah lama dia mengidamkan sosok yang bisa melindunginya selain aku yang jarang sekali berada di rumah.” Pria itu tersenyum lagi. Senyum pedih seorang ayah yang tidak bisa merealisasikan rasa sayangnya secara penuh kepada anaknya. “Tolong jaga dia. Anak cengeng dan rapuh yang sok kuat.” Pria itu menepuk pundak Chanyeol sebelum pergi. Chanyeol hanya bisa mengiyakan apa saja yang di katakan pria itu walau tidak semua yang bisa dia tangkap maksudnya. Baru sebentar kembali dalam dunianya sendiri suara itu mengusiknya lagi.
“Ah ya.. dan satu lagi. Namamu Park Chanyeol, kan?” dia tersenyum. Chanyeol mengamini. “jaga adikmu ya. Jadilah kakak yang baik.” Pria itu mengarahkan tatapannya pada Han Mi yang masih terlelap. Gadis polos yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertama dengan nilai sempurnya. Harusnya dia bahagia di malam kelulusannya. Harusnya sekarang dia menghabiskan waktu bersama keluarganya, mengadakan pesta kelulusannya dengan tawa riang. Harusnya malam ini adalah malamnya yang paling berharaga, paling bahagai. Harusnya.. harusnya.. terlalu banyak kata seharusnya yang tidak bisa diungkapkan. Terlalu banyak kesedihan dibalik kata harusnya yang sarat akan harapan. Harusnya, semua ini tidak pernah terjadi.

*
*
*

Liburan selesai dengan begitu kejamnya bagi seorang Jung Han Mi. Dia baru menikmati libur panjangnya pada saat-saat terkhir. Setelah melewati segala macam cobaan saat masa orientasi siswa yang biasanya digunakan sebagai ajang balas dendam. Bullying dan segala macam kekerasan diterapkan saat masa orientasi dan gilanya itu semua hanya drama. Yeah.. just a drama. Setidaknya itu untuk senior dan junior, antarangkatan. Tidak untuk seangkatan.
“Kenapa kau tidak menjawab?”
“Tidak punya mulut ya?”
“Hei! Jawab! Aku tidak sedang berbicara dengan patung kan?!”
YA!!
Teriakan demi teriakan dan umpatan serta makian keluar dari mulut para senior di SeungJo Senior High School. Yang diteriaki hanya diam tanpa ekspresi. Bukan takut, Han Mi hanya malas. Berbicara pada senior sama saja dengan berbicara angin. Selalu memutar balikkan fakta.
Jung Han Mi memakai segala perlengkapan yang ditentukan. Berbagai tetekbengek yang merepotkan melekat di tubuhnya, yang anehnya dia tetap saja manis, tak kurang sekecil apapun. Mungkin itu yang membuatnya di serang harimau yang sedang haid sekarang.
“Maaf sunbae.. apa salah saya?” jawabnya santai, tetap mempertahankan ekspresi.
“Banyak! Kau tahu, aku sampai tidak bisa menghitungnya!”
“Wah.. sunbae, kan saya baru disini. Tolong jelaskan apa yang saya lakukan dan kenapa itu salah dimata kalian?” nadanya masih datar, ada penekanan di setiap katanya.
Dua senior yang ada di depannya diam. Geram karena ada yang berani menantangnya. Satu diantaranya maju dan menarik tanda pengenal Han Mi.
“Jung Han Mi,” dia mengeja, “kau menantangku ya?”
“Tidak.” Tatapannya datar.
“Lalu apa? Hah!”
“Aku hanya malas.”
“Beraninya kau!” tangannya terangkat.
BRUUKK!
“Ah.. mian S-U-N-B-A-E aku tidak sengaja,” mengambil gelas plastik yang tergeletak di tanah. Air berwarna cokelat bercecer. Sebagian besar tumpah di seragam senior itu, seragam Han Mi hanya terkena percikannya. Tapi itu terlihat menjijikan, “aku sedang buru-buru tadi.” Tanpa membungkuk dia pergi. Tangannya yang bebas menggenggam erat pergelangan Han Mi. Membawanya menjauh.
“Awas kalian!” teriak senior itu. Dia membersihkan seragamnya yang kotor karena air yang dicampur dengan tanah.
Dua orang itu tetap melangkah. Tidak menghiraukan teriak jengkel dari senior mereka. Laki-laki yang menyeret Han Mi berdecak kesal. “kenapa ada laki-laki yang cerewet seperti itu. Ya Tuhan!” batinnyabatin mereka berdua.
*
*
*
“Lepas!”
“Aku melakukannya tanpa kau minta.”
Shit! Kau siapa sih!”
“Aku?”
“Ya. Siapa lagi?!”
“Aku
Brakk
“Ya! Kau disini ternyata. Cepat ikut aku!” orang yang baru datang itu menarik tangan anak laki-laki itu keluar. “kenapa bisa dihari pertamau sekolah kau sudah mencari masalah sih! Aish.. jinjja!”



TBC


maaf kalau ini pendek dan banyak typo.. aku masih belajar dari review kalian, so.. review please.. untuk kebaikan bersamaa.. :)

2 komentar:

  1. Keren kok min cuma alurnya diawal terlalu lambat terus yg diakhir terlali cepet :*

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus